Hari Noken Sedunia, Ini Maknanya bagi Orang Asli Papua Harapan mama untuk momen Hari Noken, semoga tas kebanggaan orang Papua dan identitas orang Papua ini lebih dikenal luas, dan menembus pasar luar negeri

 

Foto. ISTIMEWANYA.𝖠𝗋𝗂𝖺𝗇𝖼𝖾 .Naa mengunakan busana adat lengkap dan menaru Noken tali dua itu atas kepalanya.

Dari bentuknya, noken itu menyerupai rahim yang menampung banyak hal. Artinya, ketika bayi di dalam kandungan membutuhkan sesuatu, semuanya tersedia di situ,” kata perempuan Papua , Jumat, 4 Desember 2022.


 melanjutkan, makna noken juga erat dengan kekayaan alam Papua. Menurutnya, noken itu hutan dan alam yang merupakan sumber kehidupan bagi orang Papua. Tas tersebut menjadi wadah penampung di dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari mengangkat air, bahan makanan, hasil kebun atau buruan, hingga menggendong


Dalam konteks hutan, kita bisa temukan sumber makanan dan kepercayaan leluhur juga dari sana. Ini juga budaya kita,” jelas.


Bahan baku noken berasal dari hutan, yakni serat kayu. Serat ini kemudian diproses menjadi benang yang kuat, lalu dianyam menjadi satu. Pohon yonggoli dan pohon huisa adalah jenis pohon yang umum digunakan untuk membuat noken. Dalam prosesnya, perempuan Papua (kerap disebut mama-mama) lebih banyak terlibat, terutama saat kegiatan merajut atau menganyam noken.


“Kebanyakan prosesnya dilakukan oleh perempuan, tetapi laki-laki juga terlibat,.

Nama lain noken


Ada berbagai macam bentuk noken, tergantung dari wilayah mana di Papua. Namun sebutan noken juga beragam tergantung penyebutan dari masing-masing wilayah di Papua. Di Papua sendiri terdapat sekitar 250 suku. 


Noken berasal dari Bahasa Biak yakni “inoken” yang berarti tas atau tempat menampung barang. Menurut perempuan Papua , kata “noken” kemudian menjadi dikenal untuk menyebut tas tradisional Papua.


“Sebenarnya di setiap wilayah Papua itu ada sebutan tersendiri terhadap noken. Misalnya, di Tanah Moi, noken disebut “wok”. Atau dalam Bahasa Wamena, disebutnya “su”. Kalau di Paniai, sebutannya beda lagi yaitu "agia". Tapi semua maknanya sama," jelas.


Selain itu, dari modelnya juga berbeda untuk yang dipakai perempuan dan laki-laki. Di  MAYBRAT suku TEHIT IMIAN  SUKU MOI SUKU  TAMBRAWU  DAN SUKU RAJA AMPAT misalnya, laki-laki memakai noken dengan satu tali, sementara noken yang digunakan perempuan bertali dua.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KELUARGA KORBAN ALMARHUM LEHUT.WJOK SIAP PALAN JALAN TRAS SORONG MAYBRAT TEMINABUAN

 KELUARGA KORBAN ALMARHUM LEHUT.WJOK SIAP PALAN JALAN TRAS SORONG MAYBRAT TEMINABUAN  Foto toko LEWI.SADRAFLE TOKO intelektual distrik salkm...